Opini

PETA POLITIK ELEKTORAL PILPRES 2024 PASCA PENDAFTARAN RESMI CAPRES-CAWAPRES

Lintasan-Jakarta . Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada akhir Oktober hingga awal November 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 28 Oktober – 3 November 2023. Sampel pada survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon presiden, pasangan calon presiden – calon wakil presiden, partai politik, dan peta sebaran kekuatan elektoral pasangan calon presiden – calon wakil presiden pasca pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Pertama. Pada simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (41.7%), diikuti Ganjar Pranowo (31.0%) dan Anies Baswedan (25.7%). Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo Subianto cenderung mengalami kenaikan. Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung fluktuatif dengan kenaikan di bulan Juli 2023, lalu mengalami penurunan di bulan November 2023. Sedangkan Anies Baswedan juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan di Juli 2023, lalu mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023.

Kedua. Pada simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas (40.2%), diikuti Ganjar Pranowo – Mahfud MD (30.1%), dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (24.4%). Tren elektabilitas tiga pasangan calon presiden – wakil presiden dari bulan September ke November 2023, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan (9.5%), pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar juga mengalami kenaikan (6.0%), sementara Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami penurunan (1.5%).

Ketiga. Kenaikan dan penurunan tren elektabilitas pasangan calon presiden – wakil presiden salah satunya dijelaskan oleh pergerakan elektabilitas di provinsi terbesar di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami penurunan (3.1%), sementara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan (11.0%) dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD juga mengalami kenaikan (6.9%). Provinsi Jawa Tengah – DIY, Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami penurunan (5.0%), sedangkan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan (12.2%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar juga mengalami kenaikan (4.4%). Provinsi Jawa Timur, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan (5.6%), dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD juga mengalami sedikit kenaikan (0.5%), Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar juga mengalami kenaikan (5.0%).

Keempat. Publik yang merasa puas dengan pemerintahan Joko Widodo (76.2%) sebaran pilihannya kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (39.2%), Ganjar Pranowo – Mahfud MD (34.9%) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (20.8%).

Kelima. Pada simulasi head to head pasangan calon presiden – wakil presiden, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Ganjar Pranowo – Mahfud MD memperoleh angka elektabilitas (40.9%), sedangkan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (33.1%). Sementara, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas (55.8%), sementara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (28.8%). Sedangkan, Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas (49.9%), sedangkan Ganjar Pranowo – Mahfud MD (32.9%).

Keenam. Berdasarkan angka dan tren elektabilitas pada periode survei ini, terbuka potensi tiga skenario. Pertama, pilpres akan berlangsung dua putaran, dimana pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berpotensi besar lolos pada putaran kedua berhadapan dengan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD jika tren Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami rebound. Kedua, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tetap masuk ke putaran kedua, berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar jika tren penurunan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dan kenaikan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar terus berlanjut. Jika pilpres dua putaran terjadi, simulasi head to head menunjukkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung jauh lebih unggul, baik berhadapan dengan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD (gap 17%) maupun dengan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (gap 27%) pada periode survei ini. Ketiga, peluang pilpres berlangsung satu putaran terbuka jika perolehan salah satu pasangan menembus angka 45% mendekati hari pemungutan suara. Jika tren kenaikan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka terus berlanjut hingga menembus 45% sementara Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami penurunan dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar stagnan, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berpotensi menang satu putaran.

Ketujuh. Pada simulasi surat suara 18 partai politik, PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas (23.0%), diikuti Partai Gerindra (18.1%), Partai Golkar (8.8%), PKB (8.4%), Partai NasDem (8.3%), PKS (6.5%), Partai Demokrat (5.1%), PAN (4.8%), PPP (3.2%), Perindo (2.1%), dan PSI (1.8%). Sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen. Pada peta persebaran pemilih partai politik ke tiga pasangan calon presiden – wakil presiden, pemilih PDI Perjuangan cenderung kepada Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Pemilih Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN cenderung kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Pemilih PKB, NasDem, PKS, dan PPP cenderung kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Peta persebaran tersebut menggambar hanya pemilih PPP yang belum solid kepada paslon yang diusung yakni Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Kedelapan. Sebanyak (49.2%) publik mengatakan tidak akan mengubah pilihan, sedangkan (37.6%) mengatakan masih mungkin mengubah pilihan. Pemilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (24.4%), merupakan strong voter (54.0%) dan swing voter (35.6%). Pemilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD (30.1%), merupakan strong voter (45.0%) dan swing voter (41.3%). Sementara pemilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (40.2%), merupakan strong voter (51.4%) dan swing voter (37.1%).

Kesembilan. Masih tinggi nya angka swing voter (37.6%) dan undecided voter (13.2%) membuat peta kekuatan elektoral masih sangat dinamis sehingga peta yang terekam saat ini masih mungkin berubah sesuai dengan dinamika politik hingga masa pemungutan suara.

Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada akhir Oktober hingga awal November 2023. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi kandidat jelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024 nanti.

Jakarta, 10 November 2023

Hanta Yuda AR

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

[Lintasan / Dony ]

 

Leave a Reply