PANGKALPINANG,LB – Pemerintah kota (Pemkot) Pangkalpinang sampai saat ini terus berusaha mempercantik diri, hal ini bertujuan agar wajah kota Pangkalpinang terlihat cantik sesuai dengan slogan yang dicanangkan Maulan Aklil (Molen) sejak ia memimpin Kota Pangkalpinang saat ini.
Saat ini saja Pemkot Pangkalpinang sedang membangun tugu Titik Nol kilometer dengan konsep berbentuk koin kuno bertuliskan bahasa Arab dan Cina, di sekitar eks residence atau rumah walikota itu.
Koin kuno bertuliskan bahasa Arab dan Cina tersebut, digunakan masyarakat sebagai alat tukar atau untuk transaksi dalam kehidupan pada masa lampau di Bangka Belitung.
“Titik nol yang kita buat itu adalah koin jaman kita dulu di Bangka Belitung, koin untuk tukar jual beli. Koin itu bertuliskan tulisan Arab dan Cina, jadi ikon kita, saya rasa cocok lah menjadi ikon titik nol Pulau Bangka,” kata Molen, Selasa (1/12/2020).
Menurut Molen, Tugu Titik Nol juga nantinya bakal menjadi spot ikonik bagi warga yang hendak ke Kota Pangkalpinang, ibukota Provinsi Bangka Belitung.
“Saya rasa ini akan jadi ikonik bagi orang yang sudah datang ke Pulau Bangka, rasanya belum lengkap kalau belum berfoto di titik nol,” kata Molen.
Pembangunan tugu tersebut ditargetkan usai sebelum akhir tahun 2020. Adapun, dana yang dianggarkan untuk pembangunan tugu itu sekitar Rp 200 juta.
“Kita targetkan tahun ini, jadi kita targetkan pas perayaan tahun baru 2021. Dana yang dianggarkan kurang lebih dari Rp 200 juta, itu sudah semua, ya,” ujar Molen.
“Untuk memperindah kota kita ini, kan, kita perlu mempercantiknya, biar indah, menarik hingga orang betah untuk tinggal dan orang luar ingin datang ke Pangkalpinang. Ini upaya kita menarik wisatawan,” terangnya.
Sedangkan untuk Tugu Simpang Lima, berada di Jalan Theresia, yang kini telah selesai proses pengerjaannya, adalah sebagai upaya untuk menata estetika di Kota Pangkalpinang.
“Simpang itu, kan, tadinya saya rasa belum begitu representatif, dengan kita buat seperti itu jadi terang, spot foto juga, dan memperindah kota juga,” ujar Molen
Kebetulan di sana kami hitung ada lima simpang nya, jadi kenapa enggak kita bikin biar orang bisa mengingat jadi dibuat simpang lima. Yang pastinya semua itu untuk keindahan aja, biar kelihatannya indah,”tegasnya. (Anca)
Leave a Reply