Lintasan – Pangkalpinang. Bertempat di mako DPD Baretta dilaksanakan FGD bersama antara Baretta dan Uniper Babel pada hari sabtu (09/03/24).
Dalam kesempatan ini hadir DR.Effendi Sugiato dosen tetap Uniper Fakultas Hukum dan Ekonomi Syariah dan ibu yuni dari FKPT (Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme ) Provinsi Babel dimana akan bekerja sama dengan kampus – kampus dalam menjadi kampus Kebangsaan yang telah dimulai dengan kampus universitas muhamadyah Babel.
Babel Provinsi ke 15 yang dibentuk dan sejak 2022 ini saya ditunjuk jadi pimpinan FKPT Bangkabelitung yang mana tupoksi kami adalah melakukan pencegahan dengan tiga hal pertama kontra radikalisasi, ridikalisasi dan kesiapsiagaan nasional salah satunya kesiap siagaan nasional seperti yang kita lakukan saat ini.
Saya selaku waketum IV di kepengurusan DPP Baretta sehingga mau tidak mau setiap ada kegiatan berkumpul maka saya harus informasikan sebagai tugas saya.
Dab saya infokan bahwa FKPT adalah salah satu lembaga tinggi negara setara dengan kementerian tapi bukan kementerian.
Situasi pasca pemilu ini apakah Babel baik -baik saja seperti kita ketahui apa apa mulai naik termasuk beras tetapi ada hal lain yang lebih penting adalah bagaimana melakukan antisipasi situasi seperti ini akan dimanfaatkan oleh orang -orang tertentu .
Salah satu tugas FKPT adalah pemetaan termasuk di Babel bagaimana situasi saat ini tetapi belum bisa saya sampaikan disini dan hasil survei tahun 2023 kami baru selesai dan intinya adalah kelompok radikalisme sangat mengincar anak muda, mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan sehingga sangat perlu mahasiswa punya pembekalan diri akan sangat mudah terbakar kelompok yang ingin memecah bangsa dan negara.
Jadi kesimpulannya dalam mengamankan negara bukan hanya tugas kepolisian dan aparat negara tetapi adalah tugas kita bersama , memang situasi seperti ini kita harus waspada akan kelompok yang ingin memecah belah dan menghancurkan negara.
Bocoran saja dari berapa juta pns yang ada di Indonesia termasuk Di babel ada dan tahun 2021 kami survei 5000 siswa sma sederajat di Babel ternyata hampir 500 lebih menolak Pancasila sebagai ideologi negara dan dari 500 lebih guru ada 15 yang menolak pancasila .jadi jangan merasa kondisi Babel aman karena tugas kami membuat keadaan Kondusif, tuturnya.
[Lintasan/redaksi]
S
Leave a Reply