Jakarta

Rilis Temuan Survei Nasional Tatap Muka Poltracking Indonesia SIAPA PEMENANG PEMILU 2024?

Lintasan – Jakarta .Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional dengan pengambilan data Lapangan dilakukan pada tanggal 27 Januari – 2 Februari 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kekuatan dan tren elektoral calon

presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres) dan partai politik menjelang hari

pemilihan pada 14 Februari 2024, serta memprediksi pemenang Pemilu melalui metode

survei yang tervalidasi.

Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

Pertama. Pada simulasi Surat Suara partai politik, Partai Gerindra memperoleh elektabilitas (18.1%), PDI Perjuangan (16.4%), Partai Golkar (10.1%), PKB (9.3%), PKS (8.3%), Partai NasDem (7.1%), Partai Demokrat (6.6%), PAN (6.5%), PPP (3.7%), PSI (3.4%), dan Perindo (2.0%). Sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen. Tren elektabilitas partai politik, Partai Golkar dan PKB relatif stabil. Sementara PKS, Partai Demokrat, PAN, PPP, dan Perindo relatif naik. Sedangkan Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem relatif turun.

Kedua. Simulasi Surat Suara tiga pasangan Calon Presiden – Wakil Presiden, pasangan

nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas

(50.9%), diikuti pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (25.1%) dan

pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD (18.4%). Tren terbaru elektabilitas

ketiga pasangan Calon Presiden – Wakil Presiden, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan– Muhaimin Iskandar yang sedari awal fluktuatif, dan sempat mengalami sedikit kenaikan pada Januari 2024, dan kini mengalami penurunan tipis (1.8%). Sementara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang terus mengalami tren kenaikan sejak November 2023, kini masih tetap mengalami tren kenaikan dari Januari ke Februari 2024 (4.2%). Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD masih mengalami tren penurunan, dan penurunan dari Januari ke Februari 2024 (2.2%)

Ketiga. Melalui metode predictive model dengan mendalami kecenderungan undecided
voters simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto –Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas (51.7%), diikuti Anies Baswedan
– Muhaimin Iskandar (27.6%), dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD (20.7%). Jika merunut
dengan margin of error (MoE) sebesar ± 2.9%, maka rentang potensi perolehan suara Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar antara 24.7% hingga 30.5%. Sedangkan rentang potensi
perolehan suara Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka antara 48.8% hingga 54.6%.
Sementara rentang potensi perolehan suara Ganjar Pranowo – Mahfud MD antara 17.8%
hingga 23.6%.

Keempat. Kenaikan dan penurunan elektabilitas para kandidat Calon Presiden – Wakil
Presiden dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:
a) Adanya pergerakan elektabilitas di berbagai kelompok wilayah. Pasangan Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar mengalami tren kenaikan di wilayah Sumatera dan
DKI Jakarta, sementara Jawa Tengah – DIY, Jawa Timur, dan Bali – Nusa cenderung
stabil. Sedangkan, di wilayah Kalimantan, Banten, Jawa Barat, Sulawesi, dan Maluku
– Papua mengalami tren penurunan. Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami tren kenaikan di wilayah Kalimantan, Banten, Jawa Tengah – DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi. Lalu, di Jawa Barat relatif stabil. Sedangkan, di Sumatera, DKI Jakarta, Bali –Nusa, dan Maluku – Papua cenderung turun. Pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengalami tren kenaikan di Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Bali – Nusa, dan Maluku – Papua serta mengalami penurunan di Kalimantan, Jawa Tengah – DIY, dan Jawa Timur. Sementara di Jawa Barat dan Sulawesi relatif stabil.

b) Kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo (79.3%), sementara yang
merasa tidak puas (18.1%). Publik yang merasa puas dengan pemerintahan Joko Widodo tren pilihan Calon Presiden – Wakil Presidennya masih mengalami kenaikan kepada pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan kepada Ganjar Pranowo – Mahfud MD terus mengalami tren penurunan. Sedangkan kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar relatif stabil. Di sisi lain, yang merasa tidak puas, pilihan Calon Presiden – Wakil Presiden tren nya sedikit menurun kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, sedangkan ada kenaikan tipis kepada Prabowo
Subianto – Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
c) Pemilih Jokowi pada 2019, terus mengalami tren kenaikan memilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, sedangkan ke pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD terus mengalami penurunan. Dan kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar relatif stabil.

d) Sedangkan pemilih yang akan mengikuti pilihan berdasarkan dukungan Jokowi dan
yang mempertimbangkan pilihan Jokowi, trennya kepada Prabowo Subianto – Gibran
Rakabuming Raka juga terus mengalami tren kenaikan. Sementara kepada Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD trennya masih
menurun. Di sisi lain yang tidak ikut pilihan Jokowi tren pilihannya kepada Anies
Baswedan – Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan.
Kelima. Peta elektoral saat ini makin memperlebar potensi Pilpres berlangsung dalam satu
putaran untuk pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, namun belum
mutlak karena jika ditarik menurut MoE masih ada potensi dua putaran. Jika terjadi Pilpres
2 putaran, yang berpotensi besar masuk ke putaran kedua adalah Prabowo Subianto –
Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan yang paling berpotensi menjadi penantang Prabowo
Subianto – Gibran Rakabuming Raka di putaran kedua berdasarkan data periode survei
adalah pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Keenam. Jika seluruh wilayah Indonesia dibagi ke dalam pengelompokan 10 wilayah,
Sumatera berimbang antara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto –
Gibran Rakabuming Raka. Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Bali –Nusa, Sulawesi,
dan Maluku – Papua cenderung kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Sedangkan, DKI Jakarta cenderung kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Sementara, Jawa Tengah – DIY berimbang antara Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming
Raka dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada 27 Januari – 2
Februari 2024. Jika tidak ada isu dan dinamika politik yang berdampak luas, peta politik hasil
pemilihan 14 Februari 2024 diprediksi tidak jauh berbeda dengan data kuantitatif yang
dihasilkan melalui survei.

Jakarta, 9 Februari 2024
Hanta Yuda AR
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

[Lintasan/Donyuan]

 

Leave a Reply