Foto : Kondisi jembatan Kerabut pasca kejadian ambruk. Jembatan ini dibangun di atas sungai Kerabut. (Anca)
* Aparat Penegak Hukum Didesak Usut Proyek Jembatan Kerabut
PANGKALPINANG,LB – Perencanaan yang matang adalah fondasi sebuah proyek apapun jenisnya. Sebab tanpa rencana yang matang pengerjaan proyek tidak akan berjalan lancar alias sia-sia.
Sebaliknya, akan ada banyak masalah yang dapat menghambat suatu pekerjaan proyek tersebut, terlebih faktor skill para pekerja ataupun pihak pelaksana pekerjaan proyek tersebut sangatlah berpengaruh dalam keberhasilan dalam menyelesaikan kegiatan proyek.
Foto : Pasca ambrukya jembatan Kerabut tampak sejumlah bangunan fisik jembatan masuk ke dalam sungai Kerabut. (Marwan)
Kali ini, sebuah proyek pembangunan jembatan baru di lingkungan Kerabut, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang senilai Rp 25,5 M kini mesti dibangun kembali oleh pihak kontraktor (PT Karya Mulia Nugaraha) lantaran baru-baru ini jembatan belumlah tuntas terbangun oleh perusahaan ini justru ambruk.
Peristiwa tersebut terjadi, Jumat (16/10/2020) malam lalu dan sempat menimbulkan suara dentuman keras hingga kejadian itu pun membuat warga sekitar lokasi tempa kejadian merasa kaget.
Sekedar diketahui, jembatan Kerabut ini dibangun oleh PT Karya Mulia Nugraha ini mulai dikerjakan sejak 22 April 2020 lalu dan ditargetkan selesai 17 Desember 2020 , dengan rincian teknisnya antara lain bentangan 7 meter dan panjang 70 meter sepanjang jalan 1,4 kilometer.
Foto : Kepala DPU Kota Pangkalpinang, Suparlan saat menggelar konferensi pers di hadapan awak media terkait insiden jembatan Kerabut ambruk. (Zen)
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Pangkalinang, Suparlan mengatakan jika ambruknya jembatan Kerabut tersebut sesungguhnya menurutnya lantaran kesalahan yang disebabkan sumber daya manusia (SDM) atau Human Eror.
“Sekali lagi saya katakan ini adalah Human Eror dan kelahanan kita teknis pelaksanaan ada gangguan sedikit,” ungkap Suparlan, Sabtu (17/10/2020).
Foto : Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil. (Marwan)
Kejadian tersebut pun sempat pula menyita perhatian serius Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil, bahkan malam pasca kejadian Maulan pun langsung mengintruksikan kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pangkalpinang, Suparlan untuk segera meninjau lokasi kejadian.
Ditegaskan Maulan jika Sabtu (17/10/2020) tim Inspektorat Kota Pangkalpinang bersama tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pangkalpinang meninjau ke lokasi jembatan baru di lingkungan Kerabut kini mengalami ambruk.
“Jika proyek ini molor maka tetap akan dikenakan denda dan itu tim kita turun jangan sampai terulang,” tegas Walikota yang dikenal dengan panggilan Molen ini kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020) di Pangkalpinang.
Lanjutnya, proyek jembatan baru Kerabut yang dikerjakan oleh PT Karya Muliya Nugraha ditegaskan Molen tetap menjadi tanggung jawab perusahaan ini. Bahkan terkait peristiwa ambruknya jembatan baru Kerabut itu pihak ia tetap menuntut pihak kontraktor untuk menyelesaikannya.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kota Pangkalpinang, Primus Jodi Setiawan pun sempat pula mempertanyakan insiden ambruknya jembatan baru dibangun di lingkungan Kerabut itu.
Diketahuinya jika kontruksi jembatan Kerabut senilai Rp 25 miliar lebih ini mulai dikerjakan sejak 22 April 2020,ambruk saat masih dalam proses pengerjaan.
“Saya sempat kaget saat pertama mendengar kabar bahwa proyek bernilai 25 miliar lebih itu ambruk saat belum dipergunakan masyarakat,” ujar Primus Jodi Setiawan kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020) di Pangkalpinang.
Politisi PSI Kota Pangkalpinang ini mempertanyakan insiden tersebut, kok bisa sampai roboh seperti itu yah?,” tanyanya. Padahal kan belum digunakan bahkan masih tahap pengerjaan,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa pihak kontraktor harus bertanggung jawab atas robohnya jembatan tersebut lantaran pembangunan jembatan Kerabut ini menggunakan uang negara.
“Ini biayanya dari uang rakyat, jadi harus bertanggung jawab ke yang punya uang dong. Saya minta kepada aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan kejadian robohnya jembatan ini,” tegasnya.
Menurutnya pihak kontraktor bisa menggandeng para ahli. Seperti ahli kontruksi dan ahli lainnya guna menindaklanjuti penyelidikan terkait insiden robohnya jembatan gantung di kawasan Kelurahan Jerambah Gantung, Kota Pangkalpinang, Jumat malam (16/10/2020) lalu.
“Tentu dari pemeriksaan ini, nanti dari pihak terkait akan bekerja sama dengan ahli untuk menyimpulkan apa yang menjadi penyebab utama dari insiden tersebut,” tambah Primus.
Insiden seperti ini harus tidak boleh terulang kembali dikemudian hari. Bukan hanya rugi dari segi materi tapi juga bisa membahayakan nyawa masyarakat. untung saja masih tahap pengerjaan kan?,” pungkasnya. (Marwan/Anca)
Leave a Reply