PANGKALPINANG – LB, Dinilai terlebih dahulu melontarkan isu SARA untuk mengusir para pekerja pendatang khususnya dari salapan (SUMSEL) di media sosial, sekelompok penambang datangi kediaman dan meminta Yudi Amsori aktifis lingkungan tersebut angkat kaki dari Belitung Timur. Kamis,(6/1)
Menurut pengamat sosial Beltim, M. Noor Masese kedatangan para penambang ke kediaman Yudi Amsori karena dinilai telah melontarkan isu SARA untuk mengusir para pekerja tambang khususnya warga salapan (Sumsel) di media sosial Facebook mengundang reaksi dari masyarakat penambang
“Alasan dibalik pengusiran masa penambang juga dikarenakan Yudi Amsori terlebih dahulu melontarkan isu SARA untuk mengusir para pekerja pendatang khususnya dari salapan (Sumsel). Padahal dia sendiri adalah warga pendatang yang lahir dan dibesarkan di Tangerang, baru pindah jiwa ke Belitung Timur di bulan Agustus 2021,” kata M. Noor dikutif dari BeltimNews.Com Jumat,(7/1)
Tidak hanya itu saja, M. Noor juga menegaskan dengan adanya kejadian seperti ini dan viral di media sosial ketika masa penambang mendatangi kediaman salah satu aktivis anggota forum daerah aliran sungai Kabupaten Belitung Timur didampingi aparat hukum, jauh dari anarkis dan kekerasan karena diselesaikan secara musyawarah dan dipastikan tidak ada satu pun yang terluka
“Kalau ada yang datang kesan (kediaman aktivis Fordas) mereka tidak anarkis. Apalagi disana ada aparat,sehingga tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan. Jangan diputar balik fakta seakan-akan masyarakat Beltim anarkis, tidak seperti itu,” tegas M. Noor
Pengamat sosial ini juga menyayangkan dalam statemennya ketua Fordas Babel Fadilah Sobri dalam pemberitaan media online yang terkesan ingin memecah serta mengadu domba masyarakat Beltim demi kepentingan lain
“Persoalannya mengapa ada saja orang yang masih berpikir untuk memicu perpecahan, apalagi hanya bisa mengkritisi tampa memberikan solusi. Itukan namanya provokator, atau mengadu domba,”pungkasnya
Leave a Reply