Bangka Belitung

Dampak Pandemi Covid-19, Ekonomi Babel Terancam ‘Terjun Bebas’

* Bangka Selatan Ikut Terdampak

BANGKASEALATAN,LB – Dampak wabah covid-19 sangat menekan lajunya pertumbuhan ekonomi nasional, pada kuartal I (pertama) tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi nasional tercatat melambat lebih cepat dari perkiraan.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama ini hanya tumbuh 2,97 persen. Sementara pada kuartal II (dua) pertumbuhan ekonomi justru terperosok ke angka minus 5,32 persen.

“ini suatu angka yang dapat memberikan gambaran prediksi bahwa ekonomi nasional akan memasuki tahap selanjutnya yang membahayakan,” kata Bupati Bangka Selatan (Basel), Justiar Nur dalam sambutanya saat acara paripurna penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Tahun Anggaran 2021, Selasa (17/11/2020) di gedung DPRD Kabupaten Bangka Selatan.

Secara tegas dikatakan Justiar Nur jika secara teori ketika suatu negara atau wilayah memasuki fase pertumbuhan ekonomi dengan berturut-turut pada kuartal tertentu bahwa hal ini menunjukan negara atau wilayah tersebut telah memasuki fase resesi ekonomi.

Kondisi perlambatan ekonomi tersebut tak terkecuali terjadi di provinsi kepulauan Bangka Belitung (Babel), dan tentunya termasuk di Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

“Berdasarkan data yanf dirilis dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel — red) pada Maret 2020 lalu laju pertumbuhan ekonomi provinsi kepulauan Babel hanya mampu tumbuh di angka 1,35 persen pada kuartal pertama,” kata Bupati Basel ini.

Oleh karenanya trend perlambatan ekonomi di provinsi kepulauan Babel ini dirasakan terus terjadi. Sebab pada kuartal II (dua) menunjukan angka perlambatan yang lebih tragis lagi atau jatuh bebas pada angka minus 4,98 persen.

Meskipun di bawah angka nasional dalam kisaran 5,32 persen kata Justiar dalam sambutannya saat paripurna itu tentunya angka-angka tersebut menunjukan secara tegas terjadinya penurunan dengan tajam.

“Atau istilah lain ekonomi provinsi kepulauan Bangka Belitung terjun bebas (Hand Landing — red),” ungkap Bupati Basel ini.

Padahal menurutnya jika melihat data ke belakang bahwa kasus-kasus atau dampak Pandemi covid-19 di provinsi Babel termasuk di kabupaten/kota lainnya justru baru terjadi pada pertengahan bulan April 2020 lalu. (Dani)

Leave a Reply