Jawa Barat

Atasi Darurat Sampah Camat Antapani Rubah mainset warga PILAH, KUMPUL, KELOLA 

Lintasan – Kota Bandung, Saat ini sampah merupakan permasalahan di Kota Bandung untuk mengatasi Darurat sampah Camat Antapani Rahmawati Mulia rubah mainset warga menjadi PILAH, KUMPUL, KELOLA ia sampaikan pada awak media di kantornya Jalan A.H.Nasution No.14 Kota Bandung, Senin, 30 Oktober 2023.

Menurut beliau Antapani ini terbagi 4 kelurahan dan terdiri dari 64 RW , 51 Perumahan , Jumlah penduduknya 73.630. orang itu yang ber KTP Antapani, belum diluar itu , ujarnya.

Jumlah penduduknya padat dan tidak ada lahan ,dan alun – alunnya hanya lapang Gasmin tempat ngumpul warganya , dan ia menjelaskan bahwa Antapani tengah itu ada 24 RW dan 21 RW adalah Perumnas

sisanya perumahan besar seperti Puri Dago mas sisanya pemukiman kesulitannya lahan yang besar, untuk di Perumahan besar Fasos dan Fasum ada, di Antapani ini ada 3 TPS yaitu ,: TPS jalan Subang

Karena Lahannya kecil ada beberapa RW yang menggunakan bantaran sungai untuk menyimpan atau menanam sampah organik ,mudah -mudahan tanahnya menjadi subur untuk sampah anorganik nya selama ini kita ada yang bikin Bank sampah ada yang memang di sedekahkan ke petugas yang mengambil sampah

“Yang residunya belum kami kelola masih bisa buang ke TPS di Antapani ini RW nya ada 60 an TPS nya baru tiga yaitu TPS Jalan Subang , TPS Jalan Indramayu dan TPS Jalan Cibatu. itu yang buangnya dari 4 kelurahan plus ada yang dari kecamatan Kiaracondong, Babakan Surabaya, Babakan Cicaheum dan Arcamanik juga ikut ke TPS kita, ujarnya

Lebih lanjut ia menerangkan TPS itu bukan milik kecamatan tetapi ada wilayah kerja beliau pun kesulitan berapa kilo sampah yang dihasilkan dan ada dari RW yang lain dan ini upaya kami kerjasama dengan TPS dan para Lurah dicek di TPS Subang yang sudah dipilah sedang kita kerjakan dan beliau mengatakan bahwa merubah main set warga yang sudah lama dari “KUMPUL, ANGKUT, BUANG ” selama ini seperti itu , mudah -mudahan dengan mainset PILAH dulu di rumah , dipilah antara sampah organik dan anorganik kemudian di kumpulkan dengan jadwalnya , hari ambil sampah organik setiap dua hari sekali dan hari ambil anorganik yang sampah nya masih bisa dijual itu bisa satu Minggu sekali dan yang residu sampah yang tidak bisa di gunakan lagi , Beliau berusaha menjelaskan kepada warga ada 3 jenis sampah saja dulu mereka paham sehingga sampah organik harus selesai di RW masing – masing, pungkasnya.

[ lintasan /Dadang Yudi]

Leave a Reply