Wujudkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, DPK MoU Dengan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang

PANGKALPINANG,LB – Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digalakkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang terus berlanjut.

Tidak hanya menyasar kalangan masyarakat umum dan pelajar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bahkan sudah menjajaki kerjasama dengan pihak-pihak terkait, salah satunya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, S.Pd.I, M.Pd, Jumat (10/3) mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan pihak Lapas Kelas IIA Pangkalpinang tersebut dilakukan sebagai upaya pemenuhan hak pendidikan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Hj. Eti mengapresiasi atensi pihak Lapas Kelas IIA Pangkalpinang yang memberikan ruang bagi pengembangan inklusi sosial sebagaimana yang telah dicanangkannya bersama jajaran. Menurutnya, kerja sama tersebut akan berdampak positif terutama bagi warga binaan di dalam lapas, dimana mereka dapat memperoleh akses bahan bacaan dan informasi umum melalui layanan Mobil Pintar.

“Memang banyak aspek positif dari kerja sama dengan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ke depan. Mereka memiliki program layanan yang sangat baik bagi warga binaan, dan dengan sokongan dari layanan kita khususnya referensi bacaan, harapannya hal tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi warga binaan,” jelas Hj. Eti.

Ia melanjutkan, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sendiri memiliki cakupan yang luas. Maka dari itu, dengan realisasi kerja sama bersama Lapas Kelas IIA Pangkalpinang, ia menginginan sasaran program akan turut melebar dan menjangkau kelompok masyarakat yang inklusif seperti warga binaan.

“Kita juga respek dengan warga binaan di Lapas Pangkalpinang. Mereka terbilang kreatif. Banyak program pelatihan yang mereka dapatkan. Bahkan saya sendiri melihat langsung kebun warga binaan, dimana saya anggap garapan mereka cukup baik dan kebun itu bermanfaat bagi mereka-mereka yang ada di dalam lapas,” pungkas Hj. Eti.

[lintasan/sumber]

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *