Bangka Belitung

Pelajar Babel Terindikasi Terpapar Paham Radikal; FKPT Datangkan Eks Guru Pelaku Bom Bali

Lintasaberita.com Pangkalpinang. Dalam rangka penanggulangan radikalisme dan terorisme di wilayah Provinsi Kep. Bangka Belitung, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Babel bersama Polda Kep. Bangka Belitung menggelar Focus Group Discussion (FGD), Kamis (17/3/22).
Kegiatan yang digelar di Hotel Fox Haris Pangkalpinang ini dihadiri oleh Wakapolda Kep. Babel Brigjen Pol Umardani, Forkompimda Kep. Babel, Instansi terkait dan elemen masyarakat serta para Pelajar melalui Zoom Metting.
FGD yang diisi dengan Narasumber yakni Nassir Abbas yang merupakan Mantan Narapidana Terorisme ini mengangkat tema “Upaya Mereduksi Sikap Intoleran dan Faham Radikalisme Guna Mencegah Tindakan Kekerasan dan Terorisme di Bangka Belitung.
Wakapolda Kep. Bangka Belitung Brigjen Pol Umardani mengatakan kegiatan FGD yang digelar ini sangat penting dilakukan dalam upaya antisipasi dan mencegah munculnya oknum-oknum yang berpaham radikalisme di Bangka Belitung yang nanti beraktualisasi tindakan teroris yang meresahkan masyarakat.
Menurut Wakapolda, upaya pencegahan ini merupakan tanggung jawan bersama sehingga paham-paham tersebut bisa diantisipasi sedini mungkin.
“Kita punya kewajiban bersama bukan aparat Kepolisian maupun TNI tapi masyarakat secara keseluruhan punya tanggung jawab. Kita harus peduli dengan Iingkungan kita.”ujar Wakapolda saat ditemui usai menghadiri kegiatan FGD.
Jenderal Bintang Satu ini juga mengemukakan, jika menemukan adanya orang dengan perilakunya yang menyimpang tidak sesuai dengan masyarakat kebanyakan harus disampaikan kepada aparat berwenang.
Hal ini dikatakan Wakapolda sangat penting dan perlu dilakukan. Mengingat, masyarakat terdekatlah yang tahu dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar masyarakat sekitar peduli dengan lingkungan.
“Jangan sampai dengan sikap apatis masyarakat terhadap hal itu, nantinya ada masalah mengenai terorisme baru terkaget.”ungkap Brigjen Pol Umardani.
Selain itu, Wakapolda juga mengingatkan bahwa kedepan Babel akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 setingkat menteri yang jumlah delegasi cukup banyak. Untuk itu, perlunya meningkatkan kewaspadaan jelang penyelenggaraannya.
“Apalagi wilayah kita Babel nantinya di Belitung khususnya pada September 2022 akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 setingkat menteri yang jumlah delegasi cukup banyak. Nah ini perlu mulai dari sekarang tingkat kewaspadaan, kepedulian kita, dan kesiapsiagaan. Karena ini kebanggaan dan prestis Babel penyelenggaraan G20 ini.”terang Wakapolda.
“Ini kita harus sama-sama merawat jangan sampai nanti ada perubahan situasinya tidak kondusif.”harapnya.
Sementara itu, Nasir Abbas yang merupakan Narasumber dalam FGD tersebut mengatakan dalam menangkal terorisme dan paham-paham radikal, setiap individu harus bisa membentengi diri dari hal tersebut.
Menurutnya, paham radikalisme ini diibaratkan Covid-19 yang bisa terkena siapapun dan apapun latar belakang pekerjaannya.
“Setiap individu secara pribadi harus pandai membentengi diri jangan sampai kita terpapar.”ujar Nassir Abbas.
Selain itu, dirinya juga menghimbau kepada remaja saat ini yang banyak beraktivitas di dunia maya dengan telepon genggam harus pandai mencari perbandingan pendapat dan jangan langsung percaya akan suatu informasi.
“Karena ketika dia mendapatkan satu informasi jangan langsung percaya, klarifikasi dulu. Kadang-kadang baru dapat info langsung menyebarkan, seolah-olah dia orang paling pertama tahu, jangan dulu.”himbaunya.
“Kadang-kadang supaya orang lihat dia paling banyak info paling banyak tahu, tapi dia sadar dia sudah ikut-ikutan menyebar berita bohong berita hoaks. Makanya para remaja main medsos boleh, tetapi harus pintar dalam menggunakan IT tersebut. Jangan sampai gara-gara IT kena undang-undang ITE.” tutupnya.(Red)

Leave a Reply