Pangkalpinang LB – Pertemuan agenda membahas RDP Pertambangan telah selesai di gelar, namun hasilnya bagi penambang rakyat sangat MENGECEWAKAN, perwakilan penambangan seluruh kabupaten se-Babel telah menyampaikan semua Aspirasinya yang menjadi 8 tuntutan PETISI BERSAMA.
Awak media sempat meminta tanggapan seluruh perwakilan kabupaten yang hadir, semuanya mengatakan kami tidak puas dengan hasil RDP yg di dapat. Kami coba konfirmasi kepada Ketua Assosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Provinsi Babel bung Dwi.
Beliau sampaikan “ya kami telah melakukan rapat evaluasi pasca RDP pertambangan di kantor Gubernur 26 September 2022, dan kami langsung koordinasi dengan Induk Assosiasi di Pusat Jakarta, sebagaimana resume hasil RDP pertambangan semua tuntutan adalah menjadi kewenangan Kementrian terkait, “Silahkan disampaikan ke pintu yang lain” kutipan saat PJ Gubernur menjawab PETISI BERSAMA, ujar Bung Dwi.
Selanjutnya ditambahkan Dwi, kami akan sinergi dengan semua pihak mengenai rencana kita membawa tuntutan (ASPIRASI) ini ke pembuat kebijakan, baik itu di daerah maupun di pusat sendiri. “Kami akan konsolidasikan karena apa, ingat kami berjuang bukan untuk kami pribadi atau kelompok, ingat saudara-saudara kita 60% masih bergantung pada pertambangan, dan itu berdasarkan data dan fakta kita bisa rasakan hampir 4 bulan saat ini.
Jadi kami berjuang atas nama masyarakat penambang Bangka Belitung, 2 tahun pandemi mengguncang ekonomi global, negara negara besar tumbang, perusahaan raksasa dunia runtuh, Alhamdulillah kita terbantu dengan ditopang pertambangan, apalagi dengan harga yang tinggi pada saat itu, justru membuat ekonomi Babel kokoh.Mungkin sementara itu yg bisa saya sampai kan, ucap Dwi mengakhiri. (DN)
Leave a Reply