Bangka Belitung

Aliran Sungai di klaim milik pribadi, Unyil lakukan intimidasi terhadap pengusaha Batako

PANGKALPINANG LB – Salah satu warga kampung jeruk kecamatan pangkalan baru melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap pengusaha batako, hanya karena permasalahan sepele pengambil pasir sungai untuk menahan abrasi ditempat usahanya. Jumat, (26/8)

Bedasarkan keterangan korban Hen warga Dusun Kayu Ara Rt/Rw 08/02 Desa Jeruk Kecamatan Pangkalan Baru Bangka tengah, beliau mengalami tindakan intimidasi serta penganiayaan oleh salah satu warga yang masih kerabat dekat Ketua DPRD Kabupaten Bangka tengah.

kronologis kejadian ” Awalnya ku ambil pasir yang ada dibelakang tempat usaha ku, karena tanah tersebut telah retak dan turun jadi tanah tersebut mengalami abrasi. Tiba-tiba datang Unyil adik dari Meoha video saya dan tempat usahanya saya dengan nada yang sangat kasar,”ungkapnya

Selanjutnya Hen menjelaskan bahwa tanah tersebut berdasarkan surat yang dimiliki bahwa tanah ini milik kelurganya yang dijadikan tempat usaha cetak batako dan berbatasan dengan sungai itu jelas tertulis dalam surat.

“Unyil mengklaim bahwa pasir yang diambil untuk menembok abrasi lahan milik kelurga saya itu milik dirinya karena sudah punya surat kepemilikannya yg sah. Lalu saya ajak ngomong baik- baik tapi dianya malah mengancam serta menarik kerah baju dan meludah saya, karena tidak terima saya membela diri melawan sehingga menyebabkan siku saya kena gigi Si Unyil,” jelasnya

Tidak terima dengan perlakuan Unyil ditempat usahanya, akhirnya melaporkan ke Polsek Pangkalan Baru tapi tidak ditanggapi oleh pihak Polsek malam laporan Unyil diproses oleh pihak Polsek Pangkalan Baru.

“Saya bingung saya yang melaporkan terlebih dahulu tidak ditanggapi, tapi Unyil yang melapor langsung diterima dan saya dipanggil ke Polsek Pangkalan baru. Aneh apa karena saya warga biasa laporan saya, tidak diproses tapi mentang-mentang adiknya penjabat langsung ditanggapi,”sebutnya

Hen juga sudah berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara kekeluargaan agar nggak panjang, tapi sudah berkali-kali saya dan keluarga minta maaf Unyil tidak mau diselesaikan dan ngotot mau melaporkan dengan kasus penganiayaan karena giginya patah setengah.

“Sudah seperti asuk (Anjing,red) kurap, ku dan keluarga ku dr. Buntor minta maaf tapi tidak direspon oleh Unyil, mala menyebutkan ku penjara ka ne,”tegasnya sambil meniru ucapan pelapor Unyil

Saat dikonfirmasi Kapolsek Pangkalan Baru membenarkan adanya laporan warga yang mengalami penganiayaan dan saat ini sedang dimediasi

“Benar ada adik Meoha melaporkan penganiayaan sehingga menyebabkan giginya patah setengah dan saat ini sedang dilakukan mediasi,” Tegas Akp. Joko Murtono

Leave a Reply