Foto Sejumlah wartawan saat menggelar aksi demo dengan melakukan jalan kaki dai rumah media ke kantor Polda Kep Babel. (Yuda)
PANGKALPINANG,LB – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Pers Bersatu Babel akhirnya, Jumat (3/1/2020) pagi menggelar aksi demo damai di kantor Mapolda Kep Bangka Belitung (Babel).
Semula aksi demo direncanakan oleh puluhan insan pers/wartawan ini yakni berorasi di hadapan kantor Mapolda Kep Babel, namun begitu aksi digelar mulai pukul 09.30 WIB itu hanya membawa sejumlah spanduk tanpa ada aksi orasi.
Tampak sejumlah spanduk dibawa oleh para wartawan saat menggelar aksi demo tersebut yang berisi beragam tulisan antara lain yakni ‘Tak Becus Tangani Preman Copot Saja Kapolres Bangka’, dan tulisan lainnya berbunyi ‘Tangkap Ceduk Sang Preman Perusak Demokrasi Bangsa!’.
Foto : Rikky Fermana SIP selaku ketua HPI Babel (kemeja biru bertopi) saat memberikan arahan kepada rekan pegiat pers dan ormas sebelum aksi demo dimulai. (Istimewa)
Aksi demo damai kali ini dikoordinir oleh Meires Kurniawan selaku ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Babel bersama ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Babel, Evan Satriadi dan ketua Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Babel, Rikky Fermana SIP.
Foto ; Rombongan insan pers/wartawan saat tiba di gedung Polda Kep Babel. (Istimewa)
Bahkan dalam aksi demo pagi itu pun selain diikuti puluhan para pegiat pers dari berbagai media juga terlihat dihadiri pula oleh sejumlah aktifis asal ormas Laskar Merah Putih (LMP) Babel & LSM Inakor.
Aksi para insan pers ini pun terlihat mendapat perhatian dan pengamanan ketat dari petugas kepolisian guna menjaga agar aksi tersebut dapat berjalan tertib dan aman.
Sayangnya niat sejumlah para insan pers untuk dapat bertemu dengan Kapolda Babel, Brigjen Pol Anang Syarif Hidayat justru saat itu tak kesampaian lantaran pimpinan tertinggi kepolisian di Babel ini sedang ada kegiatan giat penanaman pohon di SPN Lubuk Bunter, Desa Balun Ijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka termasuk sejumlah para pejabat Polda Babel lainnya pun tak berada di tempat.
Foto : Rikky Fermana SIP saat menjelaskan permasalahan di hadapan Irwasda Polda kep Babel. (Istimewa)
Meski begitu, para insan pers ini melalui perwakilannya Rikky, Meires, Evan dan Ryan (sekretaris IWO Babel) terus berupaya agar aspirasi mereka saat itu setidaknya dapat disampaikan langsung ke pihak Polda Kep Babel.
Untunglah Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol J Sihotang didampingi Iptu Amri dari Binmas Polda Kep Babel saat itu hadir dalam upaya pengamanan aksi demo justru perwira ini memberikan kesempatan kepada perwakilan wartawan untuk dapat bertemu langsung orang ketiga pejabat di Polda Kep Babel yakni Kombes Pol Achmad Marhaendra.
Foto : Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Babel Evan Satriadi (kemeja merah/tengah) hadir dalam aksi demo para insan pers di gedung Polda Kep Babel. (Istimewa)
Alhasil 6 orang perwakilan insan pers termasuk seorang aktifis LSM Inakor, LMP Babel dan seorang warga Matras Sungailiat Bangka pun diperkenankan masuk ke dalam ruangan pejabat Polda Babel ini.
Kedatangan para perwakilan insan pers termasuk LSM Inakor, LMP serta warga Matras Sungailiat justru mendapat sambutan hangat dari Kombes Pol Achmad Marhaendra.
Foto : Para insan pers tampak membentangkan spanduk di depan pintu masuk gedung Polda Kep Babel di sela-sela aksi demo hari itu. (Yuda)
Setelah membuka awal pembicaraan pada pertemuan tersebut, Rikky Fermana mengaku jika kedatangan ia bersama pimpinan organisasi wartawan termasuk LSM Inakor, LMP dan warga Sungailiat tak lain guna menyampaikan aspirasi para insan pers di Babel.
Pasalnya, ada seorang wartawan saat ini merasa resah & cemas terkait persoalan menjalani profesi sebagai wartawan di Babel sebagian sempat merasa cemas terhadap seorang oknum warga bersikap ‘preman’ saat melakukan liputan aktifitas tambang pasir timah ilegal di wilayah Dusun Kelapa Hutan, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
“Dalam hal ini kami insan pers atau wartawan di Babel ini merasa terancam jika setiap melakukan liputan di lapangan karena ada pihak-pihak atau oknum yang mencoba mengintimidasi para wartawan,” ungkap Rikky di hadapan Irwasda Polda Kep Babel dalam dialog tersebut.
Foto : Ketua HPI Babel Rikky Fermana SIP pose bersama Irwasda Polda Kep Babel Kombes Pol Achmad Mahaendra. (Istimewa)
Padahal menurutnya wartawan atau pers dalam melaksanakan tugas peliputan tak lain bertujuan untuk menyampaikan fakta yang disaksikan di lapangan yang selanjutnya disampaikan kepada publik.
“Lantas bagaimana mungkin jika wartawan mau menyampaikan fakta yang benar kepada publik jika dirudung rasa ketakutan dan intimidasi dari oknum warga bergaya preman,” terang Rikky.
Foto : Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol J Sihotang (kiri) hadir saat dialog para insan pers dengan Irwasda Polda kep Babel, Kombes Pol A Mahaendra. (Istimewa)
Dalam kesempatan itu pun Rikky pun sempat mengungkapkan jika sebelumnya aksi premanisme sempat terjadi pada dirinya dan rekan wartawan lainnya saat hendak melaksanakan giat jurnalistik soal kasus sengketa lahan di Dusun Mengkubung, Riding Panjang, Belinyu.
“Waktu itu saya dan kawan-kawan wartawan didatangi sekelompok oknum warga ke lokasi saat hendak meliput sengketa lahan. Nah saat itu terjadilah aksi premanisme terhadap saya dan kawan-kawan,” terang Rikky mencoba mengulas kejadian dialaminya beberapa waktu lalu.
Sayangnya perkara kasus tindak kekerasan atau premanisme yang dialami ia dan rekannya itu sempat dilaporkan ke pihak Polres Bangka namun penanganan perkara tersebut diniliainya terkesan ‘setengah hati’ bahkan sampai saat ini belumlah ada kejelasan.
Lain lagi Meires, di hadapan Irwasda Polda Babel ia justru menyesalkan kinerja maupun sikap pimpinan kepolisian di Polres Bangka yang dinilainya lamban penanganan suatu perkara aduan masyarakat khususnya konflik antara warga yang pro & kontra kegiatan kapal isap (KIP) di Matras, Sungailiat.
Bahkan terkait sikap Kapolres Bangka (AKBP Aris Sulistyono) arogan di hadapan wartawan saat hendak dikonfirmasi soal aktifitas tambang timah ilegal (TI rajuk) di kawasan Kelapa Hutan, Riding Panjang, Belinyu.
“Sangat tidak pantas jika ada pejabat publik bersikap seperti itu. Copot saja Kapolres Bangka itu pak,” ungkap Meires di hadapan Irwasda.
Tak cuma itu, bahkan dalam kesempatan itu Meires mendesak agar pihak Polda kep Babel segera menertibkan aktifitas sejumlah ponton TI rajuk di Kelapa Hutan, Riding Panjang Belinyu.
Hal serupa diungkapkan oleh ketua IWO Babel, Evan Satriadi yang juga selaku pimpinan media online terbitanbabel.com saat dialog di hadapan Irwasda saat itu.
“Seperti kejadian baru-baru ini wartawan saya (Randu alias Edo– red) sempat mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari Kapolres Bangka saat menjalankan profesi jurnalistik. Bahkan baru-baru ini pun wartawan saya ini pun sempat mendapatkan intimidasi dari seorang oknum warga (Ceduk — red),” ungkap Evan.
Foto : Usai dialog para pimpinan organisasi pers dan aktifis LSM menyempatkan diri pose bersama Irwasda Polda Kep Babel Kombes Pol Achmad Mahaendra. (Istimewa)
Mendengar aspirasi sejumlah perwakilan pers tersebut Kombes Pol Achmad Mahaendra pun mengucapkan terima kasihnya, lantaran ia sendiri mengaku baru mengetahui persoalan pers di Babel saat ini termasuk kasus-kasus lainnya di wilayah hukum Polres Bangka dianggap ‘mangkrak’.
“Aspirasi kawan-kawan tetap kita terima dan nanti akan kita tindalklanjuti,” ucap Irwasda Polda Kep Babel ini.
Usai pertemuan tersebut, para perwakilan insan pers pun menyempatkan diri pose bersama dengan Irwasda Polda Kep Babel. (Yuda)