BATENG,LB- Bertempat di Novotel Bangka Tengah AETI ( Asosiasi Eksportir Timah Indonesia ) sebagai salah satu materi seminar nasional peluang dan tantangan hilirisasi minenal paparkan bahwa 47 % di Tin Chemical dan paling banyak di Solder.
Dihadiri pembicara antara lain PJ Gubernur Ridwan Djamaludin,M.Sc, Harwendo Aditya Dewanto,SH dari AETI ( Asosiasi Eksportir Timah Indonesia ), I Gede Sukadana,ST.,M.Eng,IPM dari Geologist Ekspolrasi badan riset dan inovasi nasional, Ahmad Ardianto, ST.,M.BA Direktur Utama PT Timah, Dr.Ir Ediar Usman, MT dari Direktur pembinaan pengusahaan mineral kementrian energi dan sumberdaya mineral.
Harwendo Aditya Dewanto,SH dari AETI ( Asosiasi Eksportir Timah Indonesia ), paparkan akan kebutuhan timah juga beragam dimensi baik otomotif dan lainnya dimana hilirisasi Horizontal adalah tin solder yang paling banyak dan saat ini tren 4G akan mobil listrik akan banyak kedepan ada elektronik , kendaraan dll.
Tin plate 120.000 ton pertahun masih mendominasi lokal sedang mineral ikutan seperti monazite dan zikron masih menunggu keputusan pemerintah.
Solar panel akan menarik karena sampai 2030 akan menarik sebagai energi terbarukan dan karena indonesia panas maka akan cocok nantinya, berdasarkan diagram dari tahun 2010 meningkat dan pemakaian timah solder sangat menarik karena kebutuhan yang banyak.
Usulan AETI antara lain kebijakan hilirisasi hendaknya dilakukan secara bertahap dengan pengaturan roadmap hilirisasi timah, diperlukan dukungan kebijakan dengan program insentif dll.
Kami sudah mulai dari Mitra Stania Prima sedang bangun pabrik untuk hilirisasi sedang dilakukan penelitian semoga tahun ini bisa direaliasikan, pungkasnya.
[Lintasan/dody]
Leave a Reply