Bangka Belitung

BIS- Munas dan Konbes NU, PWNU Babel Usulkan Pertimbangkan Rekomendasi Satgas Covid 19

PANGKALPINANG,LB – Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (PWNU Babel) mendukung sepenuhnya hasil keputusan Munas dan Konbes NU dengan agenda salah satunya memutuskan waktu pelaksanaan Muktamar NU ke-34.

Munas dan Konbes NU ini yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 25-26 September 2021 mendatang.

Demikian disampaikan oleh Ketua PWNU Babel, KH Ahmad Ja’far Shiddiq kepada awak media, Rabu (22/9/2021).

“Atas dasar tersebut, maka kami PWNU Babel mengusulkan pelaksanaan Muktamar mengedepankan Maslahat hingga waktu yang relatif aman berdasarkan pertimbangan kesehatan melalui keputusan pemerintah,” katanya.

Masih kata Ja’far, pelaksanaan Munas dan Konbes NU ini juga harus mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan belum sepenuhnya terkendali.

Bahkan, menurutnya, berdasarkan kajian medis justru menumbuhkan berbagai varian dari virus SARS-CoV-2 masih terus bermutasi.

“Kenyataan ini membuktikan perlu sikap yang arif dan bijaksana dari PBNU untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19,” imbuh Ketua Pondok Pesantren Hidayatussalikin Pangkalpinang ini.

Lanjut Ja’far, menurut kajian Epidemolog yang disampaikan kepada Pemerintah bahwa situasi penyebaran Covid-19 memang melandai, tetapi masih dimungkinkan terjadi lonjakan gelombang ketiga kasus Covid-19 di Indonesia.

“Karena belum seluruhnya kegiatan vaksinasi anti virus Covid-19 kepada masyarakat sehingga berdasarkan kajian medis pola kurva tiga-lima bulanan, lonjakan kasus diperkirakan terjadi pada akhir 2021. Karena itu, NU harus bergerak selaras dengan Pemerintah untuk mendukung program pemerintah sehingga PWNU Babel mengusulkan pelaksanaan Muktamar ke-34 yang insya Allah akan dilaksanakan di Lampung agar mengkaji dan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan muktamirin, serta potensi klaster penularan harus menjadi kaidah tertinggi NU dalam menentukan sikap sebagai tauladan dalam berbagai ikhtiar memotong rantai penularan,” ujar Ja’far.

Selain itu, ia menjelaskan, muktamar identik dengan rapat akbar dan forum silaturahim nasional.

“Mustahil menghalau konsentrasi massa dalam jumlah besar. Ini berisiko bagi keselamatan muktamirin, terutama kiai-kiai sesepuh. Sejauh ini, pandemi telah merenggut nyawa ratusan kiai, termasuk para pengurus NU dan para pengasuh pesantren,” bebernya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar kluster muktamar harus dicegah seoptimal mungkin.

“Menimbang hal-hal tersebut, PWNU Babel mengusulkan pelaksanaan waktu Muktamar dengan pertimbangan berdasarkan rekomendasi Satgas Covid-19. Semoga Allah SWT mengangkat wabah virus corona di negeri yang kita cintai ini. Aamiin,” tukasnya. (*/Red)

Leave a Reply