Bangka Belitung

200 Kilogram Daging Babi Asal Pangkalpinang Gagal Diselundupkan

Pangkalpinang – LB Pelabuhan Pangkal Balam merupakan pelabuhan tersibuk di Pangkalpinang, Kep. Bangka Belitung. Karantina Pertanian Pangkalpinang melakukan pengetatan pengawasan lalulintas komoditas pertanian baik yang datang dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok menjelang lebaran Idulfitri, Rabu (5/5).

Kepala Karantina Pertanian Pangkalpinang Saifuddin Zuhri yang ikut terjun langsung ke lapangan menyampaikan, “Adapun maksud dan tujuan dari pengetatan pengawasan ini untuk memberikan rasa aman, bahwa menjelang lebaran serta ditengah pandemi Covid-19 ini Karantina Pertanian tetap hadir untuk memastikan komoditas pertanian sehat serta aman bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)”.

Pejabat karantina memeriksa setiap barang bawaan penumpang dan setiap alat angkut yang dilalulintaskan.

“Bahwa malam ini pejabat Karantina Pertanian Pangkalpinang telah memastikan sehat dan aman pada komoditas buah, sayur dan telur yang dilalulintaskan dari Pelabuhan Tanjung Priok tujuan Pelabuhan Pangkalpinang”, ungkap Zuhri sesaat setelah melakukan pengawasan.

Pemeriksaan dan pengambilan sempel oleh petugas

“Daging babi sebanyak 200 kilogram juga berhasil kami gagalkan. Media pembawa tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen karantina (KH-12) serta tidak dilaporkan untuk dilakukan tindakan karantina, terlebih sekarang sedang mewabah penyakit African Swine Fever (ASF) pada babi sehingga ini juga sangat berpotensi menyebarkan penyakit”, lanjutnya.

Menurut keterangan pemilik, daging babi tersebut berasal dari Bangka Tengah dan akan dikirim ke Jakarta untuk tujuan konsumsi sendiri. Untuk saat ini daging babi dilakukan penahanan di kantor Wilker Pelabuhan Pangkal Balam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pengawasan ini dilakukan bersama instansi terkait yaitu Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Pangkal Balam, KSOP Pangkal Balam, Karantina Ikan dan Pelindo.(adm)

Leave a Reply